Indonesia mempunyai potensi ekspor udang yang besar, tetapi tahukah Anda bahwa pemerintah berencana untuk melarang ekspor udang? Ketentuan ini mungkin aneh, tapi pemerintah tentu mempunyai pertimbangan dan rencana tertentu mengapa akhirnya melarang ekspor udang. Jelas, hal ini perlu diperhatikan kita sebagai eksportir. Jangan sampai, ketika kita sudah deal dengan buyer, dan bahkan sudah packing, atau sudah sampai di container, kita baru tahu bahwa udang tersebut dilarang untuk dijual keluar negri. Oleh sebab itu, kami mengulas apakah ketentuan untuk mengekspor udang ke luar negri tersebut, agar Anda tidak tersesat di kemudian hari.

Adanya pelarangan ekspor terhadap 21 komoditas produk sumber daya alam yang berbentuk bahan mentah hingga 2040 mendatang bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada sejumlah komoditas tersebut. Artinya, produk yang diekspor nantinya haruslah diolah terlebih dahulu sebelum diekspor. Misalnya, jika Anda mempunyai tambak udang dan berpikir untuk ekspor, Anda sebaiknya membuat pengolahan produk udangnya terlebih dahulu, atau bisa saja bekerjasama dengan pihak lain yang kompeten. Udang tersebut dapat dijadikan abon, bakso, nugget, dan olahan-olahan lainnya. Anda juga bisa mulai memikirkan untuk pengemasan (packing), branding pada produk Anda, dan sebagainya. Bila Anda mungkin kebingungan terhadap masalah branding dan packaging ini, Anda bisa berkonsultasi kepada kami gratis dengan menekan tombol whatsapp yang berada di bagian kanan bawah layar Anda.

Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan bahwa sejak dahulu pemerintah sudah melarang ekspor benih bening lobster (benur). Tujuannya adalah agar pembudidaya yang ada di negara kita dapat membudidayakan lobster tersebut dan baru menjualnya setelah sudah dewasa, dimana harga jualnya sudah lebih tinggi daripada saat masih jadi anakan. Perlu diingat bahwa lobster merupakan salah ssatu komoditas ekspor yang bernilai ekonomi tinggi. Saat ini Indonesia merupakan produsen lobster terbesar kedua di dunia dibawah Vietnam, dengan share sebesar 31,59%.

Kementerian KKP menyebutkan bahwa nilai ekspor komoditas udang Indonesia ke pasar Amerika Serikat pada periode 9 bulan pertama di tahun 2022 adalah 1,106 miliar dollar Amerika Serikat, dengan volume ekspor sebanyak 118 ribu ton. Selain Amerika, ada negara-negara lain seperti Jepang, China, ASEAN, dan juga Uni Eropa yang berminat pada udang dari Indonesia. Nilai ekspor ke negara-negara tersebut pun tumbuh positif 12,97% Year on year (dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya). Ekspor udang ke Amerika mengambil porsi 76% dari total keseluruhan ekspor, kemudian negara jepang dengan 298 juta dollar dengan volume 28 ribu ton. Faktanya, negara-negara tersebut lebih suka udang yang sudah diolah yang praktis dan ready to cook, seperti bakso udang misalnya.

Jadi, kesempatan ekspor udang yang sudah diolah masih cukup besar. Yuk mulai bisnis ekspormu dengan bikin website ekspormu di websitesimple.id