Ask Us

Potensi Ekspor Cocopeat, Bisa Cuan Ratusan Juta Loh!

23 Februari 2023 | by Goldy Wijaya

Apakah Anda sudah tahu apa itu cocopeat? Cocopeat sebenarnya merupakan limbah, yakni serbuk serabut kelapa. Mungkin Anda sudah pernah melihat tanaman yang tumbuh dengan media tanam sabut kelapa. Nah, cocopeat ini adalah sabut kelapa namun dengan versi bubuk. Jadi bentuknya agak mirip seperti tanah, namun jelas bukan tanah.

Cocopeat dapat menahan air dan memiliki unsur kimia yang banyak. Ph cocopeat adalah 5,0 hingga 6,8, sehingga sangat baik untuk pertumbuhan tanaman aapapun. Media tanam ini termasuk kategori hidroponik, dan untuk pemakaiannya dicampur terlebih dahulu dengan sekam bakar dengan perbandingan 1:1. Tujuannya adalah untuk memperbesar aerasi pada media tanam.

Salah satu kelebihan dari cocopeat adalah media tanam ini lebih tahan dari hama bila dibandingkan tanah. Selain itu penggunannya juga mudah dan sangat direkomendasikan bagi para pemula yang baru belajar bercocok tanam. Penyerapan cocopeat pun juga sangat baik, bahkan bisa 10 kali lipat lebih baik daripada media tanam biasa.

Oleh karena kelebihannya itulah cocopeat cukup diminati oleh pangsa pasar luar negri, seperti China, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat. Menurut website perdagangan internasional https://exportpotential.intracen.org/, perdagangan cocopeat secara internasional bisa mencapai $618.900,000 atau Rp8,898,729,870,000 (8,8 triliun rupiah) dengan potensi ekspor sebesar $725,800,000 atau Rp10,435,116,920,000 (10,4 triliun rupiah). Kedepannya, masih ada potensi untuk ekspor cocopeat sebesar $334,200,000 atau Rp4,804,927,080,000 (4,8 triliun rupiah).

Sebagai negara penghasil kelapa, kita para eksportir dari Indonesia tentunya sangat berpotensi untuk mendulang cuan dari ekspor cocopeat ini. Terlebih lagi, selama ini limbah sabut kelapa hanya terbuang sia-sia saja setelah digunakan. Padahal, bila diolah lagi sebenarnya cocopeat bisa menjadi sumber pendapatan yang besar. Faktanya lagi, Indonesia masih berada dibawah India dan Sri lanka dalam ekspor cocopeat ini. Eksportir terbesar cocopeat adalah India dengan nilai ekspor 230 juta dollar, diikuti oleh Srilanka dengan 150 juta dollar. Hal ini jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia yang hanya mempunyai nilai ekspor sebesar 9,7 juta dollar.

Kisah Sukses

Ada beberapa cerita sukses mengenai cocopeat ini. Cerita pertama datang dari seorang pemuda bernama Clifford Andre, dari Jakarta. Andre mulai mencari supplier untuk ekspor cocopeat pada April 2021, sekaligus juga mencari buyer dari luar negri. Enam bulan kemudian, Andree mendapatkan PO untuk LCL sebanayak 175 kg cocopeat block dan polybags. Memang di awal permintaan dari buyer tidak besar. Buyer hanya meminta sample saja untuk cocofibeer sheet di bulan Mei 2022 dan Juli 2022. Setelah kepercayaan terbentuk, barulah pada November 2022 Andre bisa melakukan ekspor ke Jepang sebanyak 1 kontainer, yang dikirim pada 16 Januari 2023. Pembayaran dilakukan 100% cash di awal.

Ada lagi cerita keberhasilan ekspor cocopeat dari Manado. Komunitas milenial Sulawesi Utara melalui Go Ekspor berhasil mengekspor cocopeat ke Korea Selatan sebanyak 44 ton pada November 2021, dengan nilai ekonomi sebesar 500 juta. Agak berbeda dengan cerita sebelumnya, untuk yang ini buyer membayar 50% di awal, dan 50% sisanya saat barangnya sampai di tujuan.

Dari kedua cerita diatas didapat fakta bahwa ekspor cocopeat cukup menjanjikan, karena bahan baku nya tidak mahal, bahkan mungkin bisa didapatkan gratis, namun potensi penjualannya sangat besar. Walaupun begitu, sangat penting bagi eksportir untuk mendapatkan kepercayaan buyer. Salah satu cara untuk mendapatkan kepercayaan buyer adalah dengan mempunyai website company profile bisnis ekspor Anda. Bila belum punya, yuk konsultasi dulu dengan cara menekan tombol whatsapp ke kami di kanan bawah layar Anda.